Jeremy Lin
Jeremy Shu-How Lin[1] (
Hanzi tradisional:
林書豪;
Hanzi sederhana:
林书豪;
pinyin:
Lín Shūháo;
Pe̍h-ōe-jī: Lîm Su-hô; lahir
23 Agustus 1988; umur 27 tahun) adalah pemain
bola basket profesional asal
Amerika Serikat. Sejak 2011 bermain untuk
New York Knicks dalam liga
National Basketball Association (NBA). Pada Juli 2012, Lin Pindah ke
Houston Rockets.
Lin adalah salah satu dari segelintir pemain Amerika berdarah Asia
("Asian American") dalam sejarah NBA dan pemain Amerika pertama
berketurunan Cina atau Taiwan.
[2]
Keluarga
Lin lahir di
Los Angeles, California dan dibesarkan di
Palo Alto, California.
[3][4][note 1] Orang tuanya, Gie-Ming Lin dan Shirley Wu,
[6] beremigrasi dari
Taiwan ke
Amerika Serikat di pertengahan tahun 1970-an.
[7][8] Mereka berdua tingginya 5'6"/55 feet (1,700 cm).
[9] Keluarga ayahnya berasal dari
Beidou,
Changhua di Taiwan (kakek buyutnya berimigrasi ke Taiwan dari
Zhangpu County,
Fujian di daratan
Cina),
[10] sedangkan keluarga ibunya berasal dari
Pinghu,
Zhejiang di daratan Cina.
[11] Ia mempunyai seorang abang, Josh, dan adik laki-laki, Joseph.
[8] Gie-Ming mengajari putra-putranya bermain bola basket di tempat berolahraga
YMCA setempat.
[12] Lin tumbuh dalam keluarga
Kristen.
[13]
Sekolah Menengah Atas
Dalam tahun terakhirnya di Sekolah Menengah Atas
Palo Alto High School
(2005–2006), Lin menjadi kapten dan memimpin timnya kepada rekor
menang-kalah 32–1 serta mengalahkan tim bertaraf nasional dari sekolah
Mater Dei, 51–47, untuk merebut juara Divisi II negara bagian California (
California Interscholastic Federation/CIF).
[14][15] Menurut Dana O'Neil dari
ESPN, "Lin adalah pilihan utama untuk pemain terbaik tahun itu ("player of the year") dari hampir semua publikasi di California."
[12] Ia diberi penghargaan sebagai pemain
first-team All-State dan
Northern California Division II Player of the Year, dengan rata-rata untuk tahun terakhirnya 15.1 poin, 7.1
assist, 6.2
rebound dan 5.0
steal.
[14]
Sekolah tinggi
Proses Perekrutan ("Recruiting")
Lin mengirim
résumé ("daftar riwayat hidup") dan DVD berisi cuplikan permainan bola basketnya ke semua sekolah tinggi
Ivy League,
tim California Golden Bears (Cal) di Universitas California, Berkeley, dan sekolah idamannya,
tim Cardinal di Universitas Stanford serta
tim Bruins di UCLA.
[7][16][17] Semua sekolah di
Pacific-10 Conference (Amerika Serikat wilayah barat) menginginkannya sebagai
walk-on. Hanya
tim Crimson di Universitas Harvard dan
tim Bears di Universitas Brown yang menjamin posisi dalam tim bola basket mereka, namun sekolah-sekolah tinggi "
Ivy League" ini tidak menyediakan bea-siswa olahraga ("athletic scholarships").
[18] Rex Walters, pelatih tim laki-laki bola basket
University of San Francisco
dan bekas pemain NBA, mengatakan batasan NCAA terhadap jumlah kunjungan
pelatih untuk merekrut pemain berpengaruh pada Lin. "Banyak sekolah
tinggi/colleges mulai merekrut seseorang dalam 5 menit pertama mereka
melihatnya karena kecepatan lari, ketinggian loncatan, kecepatan gerak,
mudah dievaluasi," kata Walters. Lin menambahkan, "Aku pikir bagi
seseorang untuk mengerti caraku bermain, harus melihat lebih dari
sekali, karena aku tidak biasanya melakukan gerakan yang lebih aneh atau
mencengangkan."
[19]
Dalam bulan Juli 2005, assistant coach Harvard saat itu, Bill Holden,
melihat bahwa Lin, yang tingginya 625 feet (191 m) cocok dengan atribut
fisik yang diinginkannya, dan nilai rata-rata akademik ("grade point
average") di sekolah menengah atas 4.2 (dari maksimum 5.0) memenuhi
standar akademik Harvard. Namun, Holden mula-mula tidak puas dengan
kemampuan Lin di lapangan dan mengatakan kepada pelatih sekolah
menengahnya, Peter Diepenbrock, bahwa Lin lebih cocok bermain untuk
"Divisi III
NCAA".
Di akhir minggu pemantauan, Holden melihat Lin bermain dalam
pertandingan, dan menggiring bola ke jaring pada setiap kesempatan
dengan "naluri seorang pembunuh". Lin menjadi prioritas utama untuk
Holden.
[20]
Para pelatih Harvard kuatir kalau Universitas Stanford yang letaknya
hanya berseberangan jalan dengan sekolah menengah atas "Palo Alto High
School"
[21] akan menawari Lin beasiswa, tetapi ternyata tidak, dan Lin memilih masuk Harvard.
[22]
"Aku bukannya duduk-duduk mengatakan bahwa semua pelatih Divisi I itu
tidak becus," kata Diepenbrock. "Sesungguhnya ada pertanyaan-pertanyaan
yang serius tentang Jeremy."
[23] Joe Lacob,
pemilik tim Warriors dan "booster" untuk Stanford, mengatakan bahwa
kegagalan Stanford merekrut Lin "adalah sangat bodoh. Anak ini ada di
seberang jalan. Kalau Anda tidak dapat mengenalinya (sebagai pemain
berpotensi), Anda punya problem."
[24]
Harvard
Setelah gagal mendapatkan beasiswa olahraga, Lin masuk Harvard.
Dalam tahun kedua-nya ("sophomore season") (2007–08), Lin
menghasilkan rata-rata 12.6 point dan diberi perhargaan sebagai pemain
"All-Ivy League Second Team".
[14]
Pada tahun ketiganya ("junior year") (2008-09) dalam Divisi I NCAA, ia
satu-satunya pemain yang masuk 10 besar untuk poin skor (17.8), rebound
(5.5), assist (4.3), steal (2.4), blok (0.6), rata-rata "field goal"
(0.502), rata-rata "free throw" (0.744), dan skor 3 angka "three-point
shot" (0.400),
[12]
serta menjadi pilihan konsensus sebagai pemain "All-Ivy League First
Team". Ia menghasilkan 27 poin, 8 assist, dan 6 rebound dalam kemenangan
82–70 atas ranking 17
tim Eagles dari Boston College, 3 hari setelah tim Eagles menyingkirkan tim No. 1
tim Tar Heels dari Universitas North Carolina.
[14][25]
Dalam tahun terakhirnya (senior year) (2009–10), Lin menghasilkan
rata-rata 16.4 poin, 4.4 rebound, 4.5 assist, 2.4 steal dan 1.1 blok,
serta sekali lagi dipilih mutlak menjadi pemain "All-Ivy League First
Team". Ia salah satu dari 30 kandidat "midseason" untuk hadiah
John R. Wooden Award[26] and one of 11 finalists for the
Bob Cousy Award.
[27] Ia juga diundang ikut "Portsmouth Invitational Tournament".
[28] Fran Fraschilla dari ESPN memilih Lin di antara 12 pemain paling serba bisa di
college basketball.
[25] Ia menarik perhatian nasional ketika bermain melawan ranking 12
Connecticut Huskies, di mana ia menghasilkan rekor pribadi 30 poin dan merebut 9 rebound dalam pertandingan di luar kampus.
[29] Setelah pertandingan, pelatih Connecticut,
Jim Calhoun,
yang masuk "Hall of Fame", mengatakan tentang Lin: "Aku telah melihat
banyak tim bermain di sini, dan ia dapat bermain untuk tim manapun. Ia
memiliki ketenangan yang sangat amat besar di lapangan. Ia tahu caranya
bermain."
[12]
Tahun itu, Harvard memecahkan sejumlah rekor program dengan jumlah
tertinggi total kemenangan (21), kemenangan "non-conference" (11),
kemenangan di kandang sendiri (11) dan di luar kampus (10).
[30]
Lin menyelesaikan kariernya di sekolah tinggi sebagai pemain pertama
dalam sejarah Ivy League untuk memecahkan rekor dengan paling sedikit
1,450 points (sebenarnya 1,483), 450 rebound (487), 400 assist (406) dan
200 steals (225).
[14] Ia lulus dari Harvard pada tahun 2010 dengan gelar di bidang
ekonomi dan indeks prestasi 3.1 (maksimum 4.0).
[31]
Profesional di NBA
Tidak masuk draft
Sekiranya masuk "draft", Lin akan menjadi pemain Ivy League pertama
yang diseleksi ke dalam NBA sejak Jerome Allen dari "Penn" (tim Quakers)
dipilih pada ronde ke-2 tahun 1995 ("1995 NBA Draft").
[32] Pemain Ivy League terakhir yang bermain di NBA adalah lulusan Yale (tim Bulldogs),
Chris Dudley pada tahun 2002, sedangkan pemain Harvard terakhir di NBA adalah Ed Smith, tahun 1953.
[7]
Namun setelah lulus dari Universitas Harvard, Lin tidak masuk draft
untuk "2010 NBA Draft". Delapan tim mengundang Lin mengikuti "predraft
workouts". Diepenbrock mengatakan bahwa tryout di NBA tidak bermain lima
lawan lima. Lin mengakui bahwa workout itu "satu lawan satu, atau dua
lawan dua, atau tiga lawan tiga, dan aku tidak bermain bagus dengan cara
demikian. Aku tidak pernah bermain bola basket seperti itu."
[19] Kemudian ia mengikuti
Dallas Mavericks untuk mini-camp dan "NBA Summer League" di Las Vegas.
[33] Donnie Nelson dari Mavericks adalah satu-satunya
General Manager
yang menawari Lin undangan untuk bermain di Summer League. "Donnie
memberi perhatian kepadaku," kata Lin. "Ia mempunyai visi yang berbeda
dari kebanyakan orang."
[18]
Dalam 5 pertandingan Summer League, bermain sebagai guard dalam dua
posisi, Lin menghasilkan rata-rata 9.8 poin, 3.2 rebound, 1.8 assist,
dan 1.2 steal dalam 18.6 menit tiap pertandingan and persentase bidikan
54.5% dari lapangan.
[34][35] Lin menarik perhatian dalam "matchup" melawan pilihan urutan pertama keseluruhan
John Wall
ketika Lin menghasilkan 13 poin mengimbangi Wall yang menghasilkan 21,
tetapi skor Lin dibuat dengan jumlah tembakan 6-untuk-12 di dalam 28
menit. Wall menghasilkan angka dengan 4-untuk-19 dalam 33 menit.
[36]
Meskipun Wall menerima sorakan ternyaring waktu diperkenalkan, penonton
mengacuhkan Wall dan memberikan sorakan kepada Lin di akhir
pertandingan.
[37] Lin menerima tawaran dari Mavericks,
Los Angeles Lakers, dan satu lagi tim "Eastern Conference (NBA)" yang tidak disebutkan namanya. Di samping tiga tim itu,
Golden State Warriors juga menwari kontrak.
[38]
Golden State Warriors
Lin at Warriors practice in 2010
Pada tanggal 21 Juli 2010, Lin menandatangani 2-tahun kontrak dengan
Warriors, tim favoritnya sewaktu remaja dan yang dekat dengan rumahnya.
Kontrak Lin itu dijamin setengah untuk tahun 2010–11, dengan Warriors
memegang opsi tim untuk tahun ke-2.
[39] Dilaporkan bahwa kontrak itu termasuk gaji tahun pertama hampir $500,000 yang dijamin lebih dari setengahnya.
[40] Lacob membuat keputusan untuk merekrut Lin.
[24] Lin mengatakan bahwa counteroffers dari tiga tim lain lebih tinggi, tetapi ia ingin pulang rumah dan bermain untuk Warriors.
[41] Lin juga menandatangani kontrak jaminan 3 tahun dengan
Nike.
[42] Baju seragamnya sudah mulai terjual sebelum pertandingan NBA perdananya.
[43]
Surat kabar
San Jose Mercury News menulis bahwa Lin "memiliki sekelompok pengikut setia" setelah menandatangani kontrak.
[44] Daerah
San Francisco Bay Area dengan penduduk Amerika berdarah Asia yang besar jumlahnya, menyambut kedatangannya.
[2] Ia disebut sebagai pemain Amerika pertama dari keturunan Cina atau Taiwan yang bermain di NBA.
[2][45][46]
Lin menerima sambutan yang paling nyaring dari penonton berjumlah
10.004 orang pada malam pembukaan pertandingan latihan Warriors di
kandangnya, di
Oracle Arena, ketika masuk lapangan pada babak ke-4.
[47]
Penonton sudah mulai menyanyikan namanya di babak ke-3 dan bersorak
setiap kali ia menyentuh bola. "Hal itu sangat menyentuh bagiku. Sesuatu
yang akan kukenang selamanya," kata Lin. Ia menghasilkan 7 poin, 3
rebound dan 2 assist dalam 11 menit di lapangan.
[48]
Lin menarik perhatian penonton di luar kandang juga. Scott
Howard-Cooper dari NBA.com menyebut perhatian yang diberikan kepada Lin
di luar kota sebagai sudut unik "seorang
Asian-American yang naik daun dalam olahraga bola basket".
[3] Lin menyadari harapan yang dibebankan kepadanya dan memperingatkan, "Aku tidak akan menjadi pemain "All-Star" tahun ini."
[49]
Ia bersyukur atas dukungan, khususnya dari masyarakat Asian-American,
tetapi ia lebih suka berkonsentrasi pada permainannya tanpa semua
perhatian pada saat ia tidak harus "membuktikan apapun kepada siapapun."
[3] Pelatih Warriors,
Keith Smart, berencana meringankan tekanan dari Lin, karena Lin cenderung menuntut keras terhadap dirinya sendiri dan menjadi frustasi.
[49]
Smart mengakui bahwa ia menuruti keinginan penonton di kandang sendiri
dan menempatkan Lin dalam pertandingan pada situasi yang salah. Ia
berjanji tidak akan mengulangi kesalahan ini.
[3]
Lin masuk ke dalam susunan pemain pada hari pertama Warriors untuk
"2010–11 NBA season", tetapi masuk daftar cedera. Lin kecewa tetapi
menyadari bahwa "menjadi bagian dari tim ini berarti menyingkirkan ego
pribadi."
[50] Lin hanya mendapat sedikit waktu bermain selama musim pertandingan yang didominasi 2
guard kuat, Curry dan
Monta Ellis, sebagai pemain utama Warriors.
[51] Lin memulai pertandingan pertamanya di NBA di pertandingan berikutnya melawan
Los Angeles Clippers,
dalam rangka "Asian Heritage Night" untuk Warriors dalam pertandingan
di kandang sendiri. Lin menerima sambutan berdiri ("standing ovation")
dari penonton berjumlah 17,408 saat ia masuk ke lapangan pada babak
(quarter) ke-4 (terakhir) dengan waktu sisa 2:32.
[52]
Ia tidak membuat poin dalam kemenangan timnya 109–91, tetapi mencatat
satu steal setelah berebut bola dan kemudian menang dalam "jump ball"
berikutnya.
[53]
Dalam pertandingan berikutnya lagi melawan Los Angeles Lakers, Lin
membuat poin pertama di NBA, dengan 3 assist, dan 4 steal. Ia mendapat
tepuk tangan penonton lawan di
Staples Center
ketika masuk lapangan di babak ke-3. Ia bermain 11 menit di babak ke-3
dari keseluruhan 16 menit, melakukan 5 foul tetapi berperan dalam
menghasilkan angka 12–1 untuk Warriors.
[54][55]
"[Lin] masuk dan bermain dengan baik, memberi kami tempo main yang
bagus," kata pelatihnya, Smart, setelah kalah 107–83 dari juara bertahan
NBA tim Lakers. Pemain
guard Lakers,
Derek Fisher, memuji energi dan permainan agresifnya.
[56]
Mirip dengan pertandingan ekshibisi pembukaan di kandang sendiri,
penonton di Oracle Arena terus mendukung Lin untuk main di akhir
pertandingan dan memberi sorakan setiap kali ia menyentuh bola. "Ketika
main di luar kandang, aku tidak merasa disoroti," Lin mengaku. Smart
mengamati bahwa Lin tampak lebih santai bila main di luar kandang. "Dia
mengalami banyak tekanan di kandang sendiri, dengan semua sorakan ketika
hanya masuk ke lapangan, aku yakin itu sedikit menggoncang syarafnya,"
kata Curry. "Anda dapat mengatakan di luar kandang ia bermain jauh lebih
baik, karena ia dapat begitu saja turun ke lapangan, bermain dengan
senang hati."
[57]
Tiga kali dalam musim itu, Lin ditugaskan untuk main dalam "NBA
Development League" (liga pengembangan, kelas lebih rendah) bagi tim
afiliasi Warriors di "NBA D-League",
Reno Bighorns.
[58][59][60] Setiap kali, ia dipanggil kembali oleh Warriors.
[61][62][63]
Ia bermain dalam pertandingan "NBA Development League Showcase" dan
diberi penghargaan sebagai pemain "All-NBA D-League Showcase First Team"
pada tanggal 14 Januari 2011. Ia membantu memimpin Bighorns kepada
rekor 2–0 kemenangan dalam "
Showcase" dengan rata-rata 21.5 poin, 6.0 rebound, 5.5 assist dan 3.5 steal.
[64] Lin menghasilkan skor tertinggi musim itu 27 poin dengan Bighorns pada tanggal
18 Maret.
[65] Rata-rata keseluruhannya 18 poin, 5.8 rebound dan 4.3 assist dengan tim dari kota
Reno itu.
[66]
Mulanya Lin mempunyai salah paham ketika dikirim ke D-League karena ia
merasa diturunkan tingkatannya dan tidak cukup bagus untuk bermain dalam
tingkat NBA. Setelah bermain dalam D-League, ia sadar bahwa ia masih
harus belajar, sehingga ia bekerja keras dan mendapatkan waktu main
lebih banyak daripada di Warriors.
[67][68]
Lacob berkata Warriors menerima lebih dari satu tawaran pindah untuk
Lin ketika ia di D-League, tetapi senang dengan kemajuan Lin sebagai
"free agent" (pemain tak terikat kontrak) yang tidak masuk draft. "Ia
merupakan aset minimum yang murah. Anda harus melihatnya sebagai aset
yang sedang dikembangkan. Apakah ia akan menjadi "superstar"? Tidak."
[69] Lin menyelesaikan tahun perdana sebagai
rookie di NBA dengan rata-rata 2.6 poin dari 38.9 persen tembakan selama 29 pertandingan.
[66]
Lin bekerja memperbaiki kemampuan "jump shot" selama masa istirahat
("offseason"). Karena "2011 NBA lockout", ia tidak mendapat kesempatan
workout untuk pelatih Warriors yang baru,
Mark Jackson.
[70]
Pada tanggal 9 Desember 2011, Warriors melepaskan ("waived") Lin dalam hari pertama latihan. Ia adalah pemain favorit Lacob,
[71][72] tetapi Warriors perlu mengurangi gaji keseluruhan pemain supaya dapat memberi penawaran untuk "center"
DeAndre Jordan;
[73][74] Lin sebenarnya akan memperoleh gaji hampir $800,000 yang akan dijamin sepenuhnya tanggal 10 Februari 2012.
[2][75] Surat kabar
San Francisco Chronicle menulis bahwa Lin mungkin akan sulit mengalahkan
rookie guard Charles Jenkins.
[76]
Houston Rockets
Tanggal 12 Desember 2011, Lin diklaim oleh
Houston Rockets.
[77]
Ia bermain selama 7 menit dalam pertandingan "preseason" (sebelum musim pertandingan) dengan Rockets, yang sudah mempunyai
Kyle Lowry,
Goran Dragić dan
Jonny Flynn sebagai
point guard dengan jaminan kontrak.
[78][79]
Tanggal 24 Desember, sebelum memulai musim pertandingan, Rockets
melepaskan ("waived") Lin untuk mengurangi jumlah gaji supaya dapat
mengambil center
Samuel Dalembert.
[51][80]
New York Knicks (2011-2012)
Lin dalam pertandingan pertama untuk New York Knicks melawan tim lamanya,
Golden State Warriors tanggal
28 Desember 2011.
New York Knicks mengklaim Lin pada tanggal 27 Desember sebagai cadangan di belakang
Toney Douglas dan
Mike Bibby setelah guard
Iman Shumpert cedera; guard
Baron Davis yang baru direkrut juga cedera selama beberapa minggu.
[51][74][81]
Sebagai point-guard ke-3 di Knicks, Lin mulai main di kandang lawan
melawan Warriors, di mana ia disambut hangat kembali di Oracle Arena
(kandang Warriors tempat ia bermain dulu).
[82]
Tanggal 17 Januari 2012, Lin ditugaskan bermain untuk tim
Erie BayHawks dalam D-League.
[83] Tanggal 20 Januari ia menghasilkan
triple-double dengan 28 poin, 11 rebound, dan 12 assist dalam kemenangan BayHawks 122–113 victory atas
Maine Red Claws.
[84] Lin was recalled by the Knicks three days later.
[85]
Tanggal 28 Januari, Davis mengalami penundaan penampilannya bersama Knicks.
[86][87]
Saat itu Knicks sedang mempertimbangkan untuk melepaskan Lin sebelum
kontraknya mendapatkan jaminan pada tanggal 10 Februari, sehingga mereka
dapat mengambil pemain baru. Tetapi setelah Knicks menderita kekalahan
pada tanggal 3 Februari meskipun memimpin di babak ke-4 melawan
Boston Celtics, pelatin
Mike D'Antoni memutuskan memberi kesempatan Lin untuk bermain. "Ia mujur karena kami bermain sangat jelek," kata D'Antoni.
[86] Lin hanya bermain 55 menit dalam 23 pertandingan Knicks sebelumnya.
[88]
"Pemain-pemain yang bermain begitu bagus biasanya tidak muncul begitu
saja. Mungkin tampaknya muncul begitu saja, tetapi bila Anda dapat
kembali dan melihat sejarahnya, tingkat kemampuannya kemungkinan sudah
ada sejak semula. Hanya waktu itu tidak diperhatikan cermat."
—
Kobe Bryant, setelah Lin memperoleh 38 points pada tanggal 10 Februari 2012.
[89]
Tanggal 4 Februari 2012, Lin menghasilkan 25 poin, 5 rebound, dan 7
assist — semua rekor pribadi — dalam kemenangan 99–92 Knicks atas
New Jersey Nets. Rekan satu timnya
Carmelo Anthony
mengusulkan kepada pelatih Mike D'Antoni saat istirahat di setengah
main, supaya Lin diberi kesempatan main lebih banyak di babak
berikutnya. Setelah pertandingan, D'Antoni berkata Lin mempunyai
mentalitas sebagai point-guard dan "ritme dan tekad apa yang harus
dikerjakan di lapangan."
[90][91]
Dalam pertandingan berikutnya melawan Utah Jazz, Lin memulai
kariernya sebagai pemain utama. Ia menghasilkan 28 point dan 8 assist.
[92]
Dalam pertandingan melawan Washington Wizards, Lin menghasilkan 23 point dan rekor pribadi 10 assist, yaitu
double-double pertamanya.
[93]
Tanggal 10 Februari, Lin menghasilkan rekor pribadi 38 point ditambah 7 assist, memimpin Knicks menang 92–85 atas
Los Angeles Lakers. Ia menghasilkan poin lebih banyak dari pemain utama Lakers,
Kobe Bryant, yang membuat 34 poin.
[94][95][96]
Tanggal 11 Februari, Lin menghasilkan 20 poin dan 8 assist dalam kemenangan tipis 100–98 atas Minnesota Timberwolves.
[97]
Lin menghasilkan 89 dan 109 poin dalam tiga dan empat pertandingan
perdananya sebagai pemain utama, merupakan yang terbanyak di antara
pemain manapun sejak "merger" antara the American Basketball Association
(ABA) dan NBA pada tahun 1976–77.
[97][98] Ia menjadi pemain NBA pertama yang menghasilkan paling sedikit 20 poin dan 7 assist dalam 4 pertandingan penuh perdana.
[22]
Lin diberi penghargaan sebagai pemain terbaik minggu itu dalam
"Konferensi Timur" (Eastern Conference Player of the Week) "2011–12 NBA
season" dengan rata-rata 27.3 poin, 8.3 assist dan 2.0 steal selama 4
pertandingan sebagai pemain utama di mana Knicks tidak pernah kalah.
[99]
Pada tanggal 14 Februari, Lin memasukkan tembakan 3 angka di Toronto
yang menentukan kemenangan timnya dengan kurang dari 1 detik tersisa
dalam pertandingan. Dengan jumlah skornya, ia melampaui rekor
Shaquille O'Neal sebagai penghasil poin terbanyak selama lima pertandingan perdana sebagai pemain utama.
[100]
Associated Press menyebut Lin "kisah yang paling mengejutkan dalam NBA".
[101] Bloomberg News
menulis bahwa Lin "telah menjadi pemain NBA "Asian American" paling
terkenal". Penggemar Knicks mengembangkan sejumlah nama julukan untuknya
dengan daftar kosa kata yang diilhami nama keluarganya,
Lin.
[102][103] Time.com menayangkan artikel berjudul, "It's Official: Linsanity Is for Real" ('Sudah resmi:
Linsanity memang nyata").
[104] Pemain "Naismith Memorial Basketball Hall of Fame"
Magic Johnson berkata, "Gairah yang disebabkan oleh [Lin] di "
[Madison Square] Garden", aku belum pernah melihatnya dalam waktu yang lama."
[105]
Knicks kalang kabut menjual replika baju dan kaos bernomor 17 milik
Lin, dan penjualan di toko online mereka meningkat lebih dari 3000%.
[106]
Lin mengatakan sumber suksesnya karena bermain tanpa beban. "Aku sudah
menyerahkannya kepada Allah. Aku tidak lagi berperang dengan apa yang
dipikirkan orang lain," kata Lin.
[91]
Dalam 12 kali memulai pertandingan sebelum istirahat "All-Star", Lin
meraih rekor rata-rata 22.5 points dan 8.7 assist, dan timnya New York
meraih skor 9–3.
[107] Ia main dalam "NBA All-Star Weekend Rookie Challenge" ("Rising Stars Challenge") selama "NBA All-Star Weekend".
[108] Ia tidak masuk ke dalam daftar asli pemain "Rising Stars", tetapi ditambahkan setelah kesuksesan mendadak yang dialaminya.
[109] Sejumlah media massa termasuk
USA Today,
Los Angeles Times, dan
CBSSports.com menyatakan ia patut bermain dalam "2012 NBA All-Star Game".
[110][111][112]
Setelah pertandingan tanggal 24 Maret melawan
Detroit Pistons, Lin mengeluh mengenai lututnya yang sakit, dan penelitian dengan
MRI kemudian mendapatkan
meniscus
yang terobek kecil pada lutut kiri. Knicks mengumumkan pada tanggal 31
Maret bahwa Lin memilih untuk dioperasi lututnya dan tidak main lagi
sampai musim main biasa berakhir.
[113][114]
Lin menjadi "
restricted free agent" di akhir musim ini.
[87]
Houston Rockets (2012– )
Lin mulanya setuju untuk menandatangani surat penawaran dengan
Houston Rockets senilai $28,8 juta selama 4 tahun, dengan tahun ke-4
merupakan opsi bagi Rockets, sehingga komitmen sebenarnya hanya $19,5
juta.
[115] Pelatih New York Knicks Mike Woodson mengatakan Knicks akan menyamai tawaran Houston dan Lin akan menjadi point guard utamanya.
[115]
Houston mengubah tawarannya menjadi 3 tahun senilai $25 juta, dan
ternyata Knicks tidak bersedia menyamai, sehingga Lin akhirnya menerima
tawaran Houston. Dalam kontrak itu untuk dua tahun pertama Lin dibayar
berturut-turut $5 juta dan $5,225 juta, diikuti dengan $14,8 juta pada
tahun ke-3.
[116] Tingginya gaji pada tahun terakhir itu, dikenal sebagai "pil beracun" ("
poison pill"), dimaksudkan untuk mencegah niat New York untuk menyamai tawaran tersebut,
[117]
karena dengan menghitung pajak kemewahan untuk olahraga, maka biaya
yang akan dikeluarkan oleh Knicks untuk Lin pada musim 2014–15
diperkirakan berjumlah $43 juta.
[118]