Yao Ming
Posisi | Tengah |
---|---|
Julukan | The Ming Dynasty, The Great Wall of Yao, Chairman Yao |
Liga | NBA |
Tinggi | 229 cm |
Berat | 155 kg |
Klub | Houston Rockets (2002-2011) |
Negara | ![]() |
Lahir | 12 September 1980 Shanghai, Tiongkok |
Karier pro | 1997 – 2011 |
Klub sebelumnya | Shanghai Sharks (1997-2002) |
Penghargaan | 4× NBA All-Star |
Yao Ming | |||
---|---|---|---|
Hanzi: | 姚明 | ||
|
Yao Ming (lahir di Shanghai, Tiongkok, 12 September 1980; umur 35 tahun), adalah mantan pemain bola basket asal Tiongkokpertama yang bermain di kompetisi NBA.[1] Sejak pertama kali masuk NBA pada tahun 2002 hingga pensiun, dia bermain di klubHouston Rockets.[2] Bersama Gheorghe Muresan, Manute Bol, dan Shawn Bradley ia menjadi pemain basket tertinggi di kompetisiNBA dengan tinggi tubuh mencapai 229 cm.[1]
Dalam 468 pertandingan NBA yang diikutinya, Yao mencetak poin rata-rata 19 poin, 9,2 rebound, 1,9 block-shot, dan 1,6 assist.[2]Pada pada Februari 2004, Yao mencetak angka terbanyak sepanjang kariernya di NBA, yaitu 41 poin saat melawan Atlanta Hawks.[2] Pada 18 Januari 2009, Yao berhasil memasukkan 12 tembakan 2 poin dari 12 kali percobaan.[1] Rekor tersebut mengalahkan perolehan yang dibuat Joe Meriweather pada tahun 1976 ketika dia memasukkan 10 tembakan 2 poin dari 10 kali percobaan.[1]Pada tahun 2001, 2003, dan 2005, Yao memenangkan tiga medali emas dan tiga penghargaan pemain terbaik ketika membela Tiongkok dalam Kejuaraan Asia Federasi Bola Basket Internasional.[2]
Yao merupakan salah satu pebasket terkenal Tiongkok, dengan banyak sponsor. Karier awalnya di NBA diangkat dalam film dokumenter, The Year of the Yao, dan ia ikut menulis buku autobiografi yang berjudul Yao: A Life in Two Worlds bersama analis NBA Ric Bucher.
Daftar isi
[sembunyikan]Kehidupan pertama dan awal karier[sunting | sunting sumber]
Yao adalah anak semata wayangnya dari Yao Zhiyuan dan Fang Fengdi,[3] keduanya adalah mantan pemain basket.[4] Lahir dengan berat 11 pounds (5.0 kg), lebih dari dua kali lipatnya daripada berat rata-rata bayi yang baru lahir di Tiongkok saat itu.[5] Ketika Yao berusia 9 tahun, ia mulai bermain basket dan masuk sekolah olahraga.[6] Beberapa tahun kemudian, Yao tumbuh hingga setinggi 5 kaki 5 inci (1,65 m)[7] dan diperiksa oleh dokter yang memperkirakan Yao akan tumbuh hingga 7 kaki 3 inci (2.20 m).[7]
Yao kemudian mencoba masuk tim basket junior Shanghai Sharks, anggota Chinese Basketball Association (CBA) ketika ia berusia 13 tahun, dan berlatih 10 jam sehari agar diterima di tim basket tersebut.[8] Setelah bermain di tim junior selama 4 tahun, Yao bergabung dengan tim senior Sharks, ketika itu ia memperoleh 10 poin dan 8 rebound padamusim pertama. Musim berikutnya sempat tidak diikutinya karena ia cedera kaki untuk kedua kalinya dalam karier, Yao berkata bahwa kemampuan lompatannya berkurang dari 6 kaki menjadi 4 kaki (15 ke 10 cm).[9] Sharks berhasil melaju ke babak final CBA pada musim ketiga Yao dan lagi pada musim berikutnya, namun kedua pertandingan final itu berakhir kalah dengan Bayi Rockets. Ketika Wang Zhizhi meninggalkan Bayi Rockets untuk menjadi pemain NBA pertama dari Tiongkok, pada musim berikutnya, Sharks akhirnya memenangkan kejuaraan CBA untuk pertama kalinya. Selama bermain hingga akhir musim dengan Shanghai, Yao meraih 38,9 poin dan 20,2 rebound.[10]
Masuk NBA Draft[sunting | sunting sumber]
Yao dipaksa masuk NBA Draft 1999 oleh Li Yaomin, salah seorang manajer Shanghai Sharks.[5] Li juga mempengaruhi Yao untuk menandatangani kontrak dengan Evergreen Sports Inc. Kesepakatan membuahkan kontrak Evergreen ke 33% pendapatan Yao,[5] namun kemudian, kontrak tersebut dinyatakan tidak berlaku.[11]
Ketika Yao memutuskan masuk ke NBA Draft 2002, sebuah kelompok beranggotakan sejumlah penasihat dibentuk dan menamakan dirinya sebagai "Team Yao". Kelompok tersebut beranggotakan negosiator Yao, Erik Zhang; agen NBA Bill Duffy; agen Tiongkok Lu Hao; guru besar ilmu ekonomi University of Chicago John Huizinga;[12] dan Direktur Pemasaran BDA Sports Management, Bill Sanders.[13] Yao diperkirakan untuk masuk urutan pertama secara keseluruhan.[14][15][16] Akan tetapi, sejumlah anggota kelompok tersebut meragukan apakah Yao memenuhi syarat NBA Draft, karena ketidakpastian apakah CBA akan melepas Yao bermain di AS.[17]
Sesaat setelah Wang Zhizhi menolak pulang ke Tiongkok untuk bermain dengan timnas Tiongkok dan kemudian dilarang bermain untuk Tiongkok,[18] CBA memutuskan bahwa Yao harus pulang untuk bermain bersama timnas Tiongkok.[19] CBA juga menyampaikan bahwa mereka tak akan melepaskannya ke AS kecuali Houston Rockets menjadikannya sebagai pemain terlebih dahulu.[20] Setelah mendapat kepastian dari Team Yao bahwa Rockets akan memasukkan Yao ke Draft urutan pertama, CBA mengizinkan Yao bermain di AS.[21] Ketika Rockets memilih Yao untuk masuk ke urutan pertama, ia menjadi pebasket internasional pertama yang pernah dipilih pertama kalinya tanpa menempuh pendidikan bola basket Amerika.[22]
Karier NBA[sunting | sunting sumber]
Tahun-tahun permulaan (2002–2005)[sunting | sunting sumber]
Yao yang tidak berpartisipasi dalam kamp pelatihan pra-musim Rockets, awalnya bermain untuk Tiongkok dalam Kejuaraan Dunia FIBA 2002.[23] Sebelum musim tersebut, beberapa komentator, termasuk Bill Simmons dan Dick Vitale, memperkirakan bahwa Yao akan gagal di NBA,[24][25] dan Charles Barkley berkata bahwa ia akan "mencium pantat [Kenny Smith]" jika Yao mendapatkan lebih dari 19 poin dalam salah satu permainan musim awalnya.[26] Yao pertama kali bermain di NBA melawan Indiana Pacers, serta tidak mendapatkan poin dan mendapatkan dua rebound,[27][28] dan mencetak skor basket NBA pertamanya saat melawan Denver Nuggets.[29]
Dalam permainan pertama Yao di Miami pada 16 Desember 2002, Heat memberikannya 8.000 kue keberuntungan, sebuah stereotipe dari kebudayaan Asia.[30][31] Yao tidak marah dengan penawaran tersebut karena ia tidak familiar dengan stereotipe Amerika terhadap Tionghoa.[32] Dalam sebuah wawancara awal pada 2000, Yao berkata bahwa ia tidak pernah melihat kue keberuntungan di Tiongkok dan penasaran mengapa benda tersebut ditemukan oleh Amerika.[33]
Sebelum pertemuan pertama Yao dengan Shaquille O'Neal pada 17 Januari 2003, O'Neal berkata, "Panggil Yao Ming, Ching chong-yang-wah-ah-soh", yang terdengar bernada rasisme.[32] O'Neal membantah bahwa komentarnya rasis, dan berkata bahwa ia hanya bercanda.[34] Yao juga berkata bahwa ia percaya O'Neal sedang bercanda, namun ia berkata bahwa orang-orang Asia tidak memandangnya sebagai sebuah humor.[34][35] Dalam permainan tersebut, Yao mencetak skor enam poin dan mengeblok O'Neal dua kali dalam menit-menit awal, dan membuat game-sealing dunk dalam 10 detik.[36] Yao mengakhirinya dengan 10 poin, 10 rebound, dan 6 blok; O'Neal mencetak 31 poin, 13 rebound, dan 0 blok.[37] O'Neal kemudian penasaran kenapa ia bertemu dengan Yao pada awal masa kariernya.[38]
NBA mulai mengadakan pemungutan suara All-Star dalam tiga bahasa—Inggris, Spanyol dan tionghoa—agar para penggemar dapat memilih starter-starter pada 2003 NBA All-Star Game.[39] Yao dipilih untuk memulai pada West atas O'Neal, yang menjadi coming off pada tiga NBA Finals MVP Award berturut-turut.[40] Yao meraih seperempat juta lebih suara ketimbang O'Neal, dan ia menjadi rookie pertama yang memulai dalam All-Star Game sejak Grant Hill pada 1995.[41]
Yao menyelesaikan musim rookie-nya dengan rata-rata 13.5 poin dan 8.2 rebound per permainan,[42] dan mendapatkan peringkat kedua dalam pemungutan suara NBA Rookie of the Year Award untuk Amar'e Stoudemire,[43] dan sebuah unanimous pick untuk seleksi Tim Pertama NBA All-Rookie.[44] Ia juga dipilih menjadi Sporting News Rookie of the Year,[45] dan memenangkan penghargaan Laureus Newcomer of the Year.[46]
Sebelum memulai musim sofomor Yao, kepala pelatih Rockets Rudy Tomjanovich mengundurkan diri karena alasan kesehatan,[47] dan kepala pelatih jangka panjang New York Knicks Jeff Van Gundy menggantikannya. Setelah Van Gundy mulai berfokus pada Yao,[48] Yao meraih poin dan rebound yang tinggi pada musim tersebut
Karier internasional[sunting | sunting sumber]
Olimpiade 2000 dan 2004[sunting | sunting sumber]
Yao pertama kali bermain untuk Tiongkok dalam Olimpiade Musim Panas pada Turnamen Basket Olimpiade 2000, dan ia dijuluki, bersama dengan anggota setimnya yang memiliki tinggi 7-foot (2.1 m) Wang Zhizhi dan Mengke Bateer, "Tembok Raksasa yang Berjalan".[49] PadaOlimpiade Athena 2004, Yao membawa bendera Tiongkok saat upacara pembukaan, yang ia katakan menjadi "impian panjang yang menjadi kenyataan".[50] Ia kemudian memutuskan untuk melepas abstain selama satu setengah tahun dari tim basket nasional Tiongkok untuk membuatnya masuk dalam perempatfinal pada Turnamen Basket Olimpiade 2004.[51] Setelah Yao mencetak 39 poin dalam kemenangan melawan Selandia Baru, Tiongkok kalah 58–83, 57–82, dan 52–89 yang masing-masing melawan Spanyol, Argentina, dan Italia. Namun, pada pertandingan kelompok babak akhir, Tiongkok menang dengan skor 67–66 menyingkirkan Pemenang Kejuaraan Dunia FIBA 2002 Serbia dan Montenegro yang membawa mereka dalam perempatfinal. Yao mencetak skor 27 poin dan 13 rebound, dan ia membuat dua kali lemparan bebas dalam 28 detik.[52] Rata-rata, ia membuat 20.7 poin dan 9.3 rebound per permainan.[53]
Kejuaraan Asia[sunting | sunting sumber]
Yao mengharumkan tim nasional Tiongkok dengan 3 medali emas Kejuaraan Asia FIBA konsekutif, dengan memenangkan Kejuaraan Asia FIBA 2001, Kejuaraan Asia FIBA 2003, dan Kejuaraan Asia FIBA 2005. Ia juga dinamai MVP dari seluruh tiga turnamen tersebut.
Kejuaraan Dunia 2006[sunting | sunting sumber]
Cedera Yao pada akhir musim NBA 2005–06 membuatnya harus beristirahat selama enam bulan penuh, yang membuatnya nyaris tidak bisa berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia FIBA 2006.[54] Namun, ia telah pulih kembali sebelum turnamen tersebut dimulai, dan dalam permainan terakhir dari putaran permulaan, ia mencetak 36 poin dan 10 rebound dalam sebuah kemenangan melawan Slovenia yang membawa Tiongkok ke Putaran 16.[55] Namun, dalam putaran knockout pertama, Tiongkok dikalahkan olehYunani.[55] Rata-rata terakhir Yao adalah 25,3 poin, kebanyakan dalam turnamen, dan 9,0 rebound dalam sebuah permainan.[56]
Olimpiade 2008[sunting | sunting sumber]
Setelah selesai melaksanakan operasi pada kakinya yang cedera, Yao menyatakan bahwa jika ia tidak bermain dalam Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing, "Hal tersebut menjadi kekalahan terbesar dalam karierku untuk mendapatkannya sekarang."[57] Ia kembali untuk bermain dengan tim nasional Tiongkok pada 17 Juli 2008.[58] Pada 6 Agustus, Yao membawa Api Olimpiade ke Lapangan Tiananmen, sebagai bagian daripengambilan api Olimpiade.[59] Ia juga membawa bendera Tiongkok dan membawa delegasi negaranya saat upacara pembukaan.[60] Yao mencetak skor basket pertama pada permainan tersebut, sebagai seorang pencetak tiga poin, dalam permainan pembukaan antara Tiongkok melawan Amerika Serikat yang memenangkan medali emas.[61]
"Aku benar-benar senang untuk membuat sebuah cetakan," Yao berkata setelah kemenangan 101–70 atas Amerika. "Hal tersebut adalah skor pertama dalam kampanye Olimpiade kami di tanah air dan Aku selalu mengingat itu."[61]
Setelah mengalahkan Spanyol,[62] Yao mencetak skor 30 poin dalam sebuah kemenangan atas Angola,[63] dan 25 poin dalam sebuah kemenangan tiga poin melawan Jerman,[64] yang membuat Tiongkok menempati perempatfinal. Namun, Tiongkok kalah dari Lithuania dalam perempatfinal dengan 26 poin,[65] yang mengeliminasi mereka dari turnamen tersebut. 19 poin yang dicetak oleh Yao adalah kedua tertinggi dalam Olimpiade tersebut,[66] dan rata-rata ia membuat 8,2 rebound dan 1,5 blok per permainan.[67][68]